Nawawi menyampaikan amanat upacara yang berisi pentingnya
ideologi Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia. “Hari Kesaktian Pancasila
merupakan hari peringatan kedudukan Pancasila sebagai satu-satunya pandangan
hidup yang mempersatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia. Selain itu, Hari
Kesaktian Pancasila juga menjadi peringatan atas gugurnya beberapa anggota
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dalam usaha mempertahankan Pancasila.
Saat itu mereka menjadi korban pemberontakan yang dilakukan oleh PKI (Partai
Komunis Indonesia). Aksi itu dikenal sebagai Gerakan 30 September PKI alias
G30S PKI,” ungkapnya.
“Dengan penuh kesyukuran pada pagi hari ini kita sudah
merdeka, mari kita isi momentum ini dengan muhasabah untuk meningkatkan
kompetisi dalam belajar dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Akhir-akhir
ini marak terjadi gerakan-gerakan yang ingin mengganti ideologi Pancasila.
Untuk itu jangan sampai di antara kita mengikuti gerakan pemberontak tersebut.
MI Sultan Fatah harus berjuang demi tegaknya NKRI. Sebagai seorang pelajar
harus belajar, berjuang, dan bertakwa. Atau dikenal dengan istilah Salam B (Belajar,
Berjuang, dan Bertakwa)” tutur Rohadi.
Waka Kesiswaan, Saekul Hadi, S.Pd.I. mengaku sangat
berbahagia dan mengapresiasi peserta didik MI Sultan Fatah. “Pada kesempatan
ini upacara bisa terlaksana dengan baik. Biasanya anak-anak di akhir pekan ini
libur dan bermain bersama keluarga. Tetapi pada hari ini dengan semangat jiwa
nasionalisme dan patriotisme anak-anak menyempatkan waktu untuk Upacara Hari
Kesaktian Pancasila,” ujar Saekul.
“Cinta tanah air dapat tumbuh dengan baik, apabila kita mulai dari madrasah ibtidaiyah. MI Sultan Fatah sebagai wadah untuk pengembangan karakter anak-anak bangsa. Jiwa nasionalisme dan patriotisme akan terbentuk dan menjadi generalized other dengan memperingati momentum hari nasional,” lanjut Saekul.
Foto dokumentasi Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila klik dibawah ini
إرسال تعليق