Imunisasi merupakan proses untuk membuat seseorang menjadi imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit. Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun secara serentak di semua sekolah/madrasah di seluruh kota di Indonesia.
Dalam hal tersebut, UPTD Puskesmas Demak I langsung mendatangi sekolah yang dituju salah satunya MI Sultan Fatah Demak. Pelaksanaan kali ini merupakan sasaran anak kelas 1, 2 dan 5 dan diberikan imunisasi DT dan TD. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Senin, tgl 14 Nopember 2022 pada pukul 08.00 s.d 11.00.
Vaksinasi difteri-tetanus (DT).
Secara umum, vaksinasi difteri-tetanus (DT) juga dilakukan beberapa kali pada anak-anak sekolah dasar di kelas 1 SD. Selain itu, vaksin DT dapat diberikan kembali saat anak berusia 12 tahun.
Vaksinasi ini sangat penting karena difteri merupakan infeksi bakteri yang menyerang selaput hidung dan tenggorokan.
Selain itu, penyakit ini membentuk lapisan abu-abu tebal di tenggorokan, yang dapat membuat anak sulit makan dan bernapas. Lebih buruk lagi, dapat menyebabkan kerusakan saraf, ginjal, dan jantung.
Vaksinasi tetanus (Td)
Vaksin TD (tetanus dan difteri) merupakan vaksin berurutan dan diberikan sebagai dosis keenam dan ketujuh pada anak yang sebelumnya telah mendapatkan vaksin DPT atau DPT/Hib secara rutin. Hadiah diberikan kepada anak-anak berusia 10-12 dan 18 tahun.
Tetanus merupakan penyakit serius karena disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini berlimpah di tanah, lumpur, dan kotoran hewan atau manusia.
Bakteri tetanus dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau kulit yang terbuka, seperti luka tusukan benda tajam yang kotor. Bakteri tetanus mengeluarkan racun yang merusak saraf tubuh, menyebabkan kekakuan dan kelumpuhan otot atau bahkan kematian.
Pentingnya vaksin BIAS
Pemerintah sangat berharap agar vaksinasi BIAS menjadi rutin. Mengingat jumlah virus saat ini umumnya menyerang anak-anak antara usia 9 bulan dan di bawah 15 tahun.
Lembaga pendidikan, identik dengan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, menjadi tempat yang rentan terhadap penyebaran virus ini. Namun, sekolah juga menjadi tempat paling strategis untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Selain itu, program vaksinasi gratis ini juga didukung oleh World Health Organization (WHO) dan United Nations Children's Fund (UNICEF). Selain itu, upaya global untuk memerangi epidemi campak dan rubella dapat membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Pemerintah juga telah berjanji untuk mendukung Indonesia dalam kampanye vaksinasi yang sangat penting ini untuk mencegah epidemi campak dan cacat lahir terkait rubella.
Bukan hanya virus campak, tetapi juga virus difteri dan tetanus, yang bisa berbahaya bagi anak-anak di kemudian hari.
إرسال تعليق