Hell Yeah Pointer 2
Selamat Datang di Website MI Sultan Fatah Demak | Madrasah Hebat Bermartabat | Terus Berinovasi Untuk Meraih Prestasi


MI Sultan Fatah Demak Harapan Pembenahan dari MDP

Jumat, 14 November 2008, 05:02 WIB
  
Berita Terkait
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sultan Fatah, kini mencapai usia 60 tahun. Berdiri sejak 19 Agustus 1948, lembaga pendidikan Islam ini awalnya bernama Madrasah Wajib Belajar (MWB). Karena berada di bawah naungan Departemen Agama (Depag), sekolah ini berubah menjadi MI Sultan Fatah, di bawah Yayasan Al Husna. Sekarang madrasah yang terletak di Jl. Kyai Singkil No. 14, Bintoro, Demak, Jawa Tengah, itu terakreditasi A. MI Sultan Fatah adalah satu-satunya MI yang berada di perkotaan, berdiri di antara 16 Sekolah Dasar (SD) di Kelurahan Bintoro, Demak. Meskipun demikian, MI ini telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan itu dibuktikan dengan bertambahnya siswa tahun demi tahun. Tingginya kepercayaan masyarakat, boleh jadi, karena madrasah ini mempunyai beberapa keunggulan dari sekolah lain. Di antaranya, letaknya yang strategis di tengah perkotaan, sebagai sekolah dasar plus yang mempunyai harapan penguasaan dan unggul secara menyeluruh yang meliputi mata pelajaran umum dan agama, ketrampilan dan kesenian, olahraga, serta penekanan pada akhlakul karimah. Di sekolah ini, mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Arab diajarkan sejak dini, mulai di kelas I. Selain itu, siswa juga diajarkan Aswaja (ke-Nu-an) yang merupakan pembekalan anak didik dalam mencintai dan melaksanakan sunah Nabi yang disepakati oleh para ulama. Bahkan, dengan selalu berjamaah sholat dhuhur di Masjid Agung Demak merupakan wahana pelatihan anak didik untuk senantiasa rajin shalat berjamaah. Tidak hanya itu. Seperti dijelaskan Kepala MI Sultan Fatah, Saekun, SAg, para siswa pun memperoleh kesempatan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang lengkap. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi Kepramukaan, marching band, seni rebana, seni tari tradisional dan zipin, komputer, MTQ, kaligrafi, dan sempoa, di samping muatan lokal yang menunjang untuk peningkatan ibadah seperti fasholatan dan mengaji. Ini sejalan dengan visi MI Sultan Fatah, yakni terwujudnya pendidikan yang bermutu, Islami, berakhlak mulia, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, mencintai lingkungan serta Tanah Airnya. Misinya, antara lain, mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan secara aktif, kreatif, dan efektif, dan menyenangkan yang mampu mengembangkan kemampuan siswa secara maksimal, di samping pendidikan yang berkepribadian dinamis, trampil menguasai pengetahuan, teknologi, dan seni. Madrasah ini berada di lahan 3.793 m2 dengan luas bangunan seluruhnya 1.833 m2. Selain ruang kelas, sekolah ini dilengkapi perpustakaan, laboratorium, ruang ketrampilan, dan tempat beribadah. Kini tercatat 382 siswa belajar yang dibina oleh 16 orang guru. Sejak 2002 -2007, menurut Saekun, tingkat kelulusan 100 persen. Lebih membanggakan lagi, “Tak ada yang drop out.” Prestasi siswa tak kalah membanggakannya. Tak hanya di bidang akademik, tapi juga non-akademik. Sebutlah, misalnya, juara lomba pidato Islam anak dalam rangka Festival Masjid Agung Demak, 2006; bazar dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) Kabupaten Demak, 2006; dan juara Festival Drum Band Terbuka Ke-7 se-Jawa Tengah. Seiring dengan bertambahnya siswa dari tahun ke tahun, mau tidak mau, lembaga pendidikan ini memerlukan tambahan fasilitas, seperti laboratorium bahasa dan komputer, di samping peningkatan kualitas tenaga pengajar. Syukurlah, dengan adanya program Madrasah Development Plan (MDP) di daerah itu untuk memberdayakan elemen-elemen madrasah seoptimal mungkin, harapan tersebut akan menjadi kenyataan. ? (muhib, CPMU MEDP/dokrep/Oktober 2008)

Post a Comment

أحدث أقدم